ArUeLL site
this site the web

Nonton TV dulu.... :d

G pake repot... Yg penting lagi online "aja dimana":d==> Live TV (Mivo TV-RCTI-TRANS TV-SCTV-GLOBAL TV):


IP Versi 6


IP address Merupakan  kode pengenal komputer pada jaringan/  Internet yang merupakan komponen vital pada Internet, tanpa IP address sudah pasti  tidak akan dikenal Internet. Setiap komputer yang terhubung ke Internet setidaknya harus
memiliki sebuah IP address pada setiap interfacenya dan IP address sendiri harus unik karena  tidak boleh ada komputer/server/perangkat network lainnya yang menggunakan IP address yang  sama di Internet. IP address adalah sederetan bilangan binary sepanjang 32 bit, yang dipakai untuk  mengidentifikasi host pada jaringan.


Saat ini untuk request IP address dilakukan melalui lembaga yang telah ditunjuk oleh IANA  (Internet Assigned Numbers Authority) yang ditentukan berdasarkan wilayah, diantaranya adalah  APNIC (Asia Pacific Network Information Center) yang khusus menangani request IP address  untuk wilayah Asia Pasifik, diantaranya wilayah yang dilayani oleh APNIC adalah Indonesia.
Organisasi serupa yang menangani kawasan Amerika Utara, Amerika Selatan, Karibia, dan Afrika  Sub Sahara adalah ARIN, sedangkan di Eropa, Timur Tengah, dan sebagian Afrika adalah RIPENCC.
IP address ini diberikan secara unik pada masing-masing
komputer/host yang tersambung ke internet. Packet yang membawa data, dimuati IP address dari  komputer pengirim data, dan IP address dari komputer yang dituju, kemudian data tersebut  dikirim ke jaringan. Packet ini kemudian dikirim dari router ke router dengan berpedoman pada IP
address tersebut, menuju ke komputer yang dituju. Seluruh host/komputer yang tersambung ke  Internet, dibedakan hanya berdasarkan IP address ini, jadi jelaslah bahwa tidak boleh terjadi  duplikasi. Sehingga IP address ini dibagikan oleh beberapa organisasi yang memiliki otoritas atas  pembagian IP address tersebut, seperti APNIC (Asia Pacific Network Information Center).
Pada IPv4 ada 3 jenis Kelas, tergantung dari besarnya bagian host, yaitu kelas A (bagian host  sepanjang 24 bit , IP address dapat diberikan pada 16,7 juta host) , kelas B (bagian host sepanjang  16 bit = 65534 host) dan kelas C (bagian host sepanjang 8 bit = 254 host ). Administrator jaringan  mengajukan permohonan jenis kelas berdasarkan skala jaringan yang dikelolanya. Konsep kelas  ini memiliki keuntungan yaitu : pengelolaan rute informasi tidak memerlukan seluruh 32 bit  tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang  disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut  dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.
Pemberian alamat dalam internet mengikuti format IP address (RFC 1166). Alamat ini dinyatakan  dengan 32 bit (bilangan 1 dan 0) yang dibagi atas 4 kelompok (setiap kelompok terdiri dari 8 bit  atau oktet) dan tiap kelompok dipisahkan oleh sebuah tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan,  penulisan alamat dilakukan dengan angka desimal, misalnya 100.3.1.100 yang jika dinyatakan
dalam binary menjadi 01100100.00000011.00000001.01100100. Dari 32 bit ini berarti banyaknya  jumlah maksimum alamat yang dapat dituliskan adalah 2 pangkat 32, atau 4.294.967.296 alamat.  Format alamat ini terdiri dari 2 bagian, netid dan hostid. Netid sendiri menyatakan alamat jaringan  sedangkan hostid menyatakan alamat lokal (host/router).  Dari 32 bit ini, tidak boleh semuanya angka 0 atau 1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak
dikenal dan 255.255.255.255 digunakan untuk broadcast). Dalam penerapannya, alamat internet
ini diklasifikasikan ke dalam kelas (A-E).
Alasan klasifikasi ini antara lain :
♦ Memudahkan sistem pengelolaan dan pengaturan alamat-alamat.
♦ Memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum (tidak ada alamat yang terlewat).
♦ Memudahkan pengorganisasian jaringan di seluruh dunia dengan membedakan jaringan
tersebut termasuk kategori besar, menengah, atau kecil.
♦ Membedakan antara alamat untuk jaringan dan alamat untuk host/router.
Perkembangan Internet dan network akhir-akhir ini telah membuat Internet Protocol (IP) yang  merupakan tulang punggung networking berbasis TCP/IP dengan cepat menjadi ketinggalan  zaman, saat ini berbagai macam aplikasi yang menggunakan Internet, diantaranya transfer file  (ftp), surat elektronik (e-mail), akses jarak jauh (remote access), Multimedia menggunakan  Internet, dan lain sebagainya. Perkembangan ini telah membuat terlampauinya kapasitas jaringan  berbasis IP untuk mensuplai layanan dan fungsi yang diperlukan. Sebuah lingkungan seperti
Internet membutuhkan dukungan pada lalu-lintas data secara real-time maupun fungsi sekuriti.  Kebutuhan akan fungsi sekuriti ini saat ini sangat sulit dipenuhi oleh IP versi 4 atau sering disebut  IPv4. Hal ini mendorong para ahli untuk merumuskan Internet Protocol baru untuk  menanggulangi keterbatasan resource Internet Protocol yang sudah mulai habis serta menciptakan  Internet Protocol yang memiliki fungsi sekuriti yang reliability.
Pada tanggal 25 Juli di Toronto pada saat pertemuan IETF telah direkomendasikan penggunaan  IPv6 atau ada yang menyebutnya dengan IPng (IP next generation) yang dilatarbelakangi oleh  keterbatasan IPv4 yang saat ini memiliki panjang 32 bit, akibat ledakan pertumbuhan jaringan. Pengembangan IPv6, atau ada yang menyebutkan dengan nama IP Next Generation yang  direkomendasikan pada pertemuan IETF di Toronto tanggal 25 Juli 1994 dilatarbelakangi oleh  kekurangan IP address yang saat ini memiliki panjang 32 bit, akibat ledakan pertumbuhan  jaringan. IPv6 merupakan versi baru dari IP yang merupakan pengembangan dari IPv4.
Keunggulan IPv6 :
a. Otomatisasi berbagai setting / Stateless-less auto-configuration (plug&play)
Address pada IPv4 pada dasarnya statis terhadap host. Biasanya diberikan secara berurut pada
host. Memang saat ini hal di atas bisa dilakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP
(Dynamic Host Configuration Protocol), tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan
saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk mensetting secara otomatis disediakan secara standar dan
merupakan defaultnya. Pada setting otomatis ini terdapat 2 cara tergantung dari penggunaan
address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull.
  • Setting otomatis stateless, pada cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan
    dan pembagian IP address, hanya mensetting router saja dimana host yang telah tersambung
    di jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix dari address dari
    jaringan tersebut. Kemudian host menambah pattern bit yang diperoleh dari informasi yang
    unik terhadap host, lalu membuat IP address sepanjang 128 bit dan menjadikannya sebagai IP
    address dari host tersebut. Pada informasi unik bagi host ini, digunakan antara lain address
    MAC dari jaringan interface. Pada setting otomatis stateless ini dibalik kemudahan
    pengelolaan, pada Ethernet atau FDDI karena perlu memberikan paling sedikit 48 bit (sebesar
    address MAC) terhadap satu jaringan, memiliki kelemahan yaitu efisiensi penggunaan address
    yang buruk.
  • Setting otomatis statefull adalah cara pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address
    yang diberikan pada host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan IP address,
    dimana cara ini hampir mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat melakukan setting
    secara otomatis, informasi yang dibutuhkan antara router, server dan host adalah ICMP
    (Internet Control Message Protocol) yang telah diperluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini,
    termasuk pula IGMP (Internet Group management Protocol) yang dipakai pada multicast pada
    IPv4.
Keamanan (IP layer privacy and authentication)
Saat ini metode dengan menggunakan S-HTTP(Secure HTTP) untuk pengiriman nomor kartu  kredit, ataupun data pribadi dengan mengenkripsinya, atau mengenkripsi e-mail dengan PGP  (Pretty Good Privacy) telah dipakai secara umum. Akan tetapi cara di atas adalah securiti yang  ditawarkan oleh aplikasi. Dengan kata lain bila ingin memakai fungsi tersebut maka kita harus  memakai aplikasi tersebut. Jika membutuhkan sekuriti pada komunikasi tanpa tergantung pada  aplikasi tertentu maka diperlukan fungsi sekuriti pada layer TCP atau IP, karena IPv4 tidak  mendukung fungsi sekuriti ini kecuali dipasang suatu aplikasi khusus agar bisa mendukung sekuriti. Dan IPv6 mendukung komunikasi terenkripsi maupun Authentication pada layer IP.
Dengan memiliki fungsi sekuriti pada IP itu sendiri, maka dapat dilakukan hal seperti packet yang dikirim dari host tertentu seluruhnya dienkripsi. Pada IPv6 untuk Authentication dan komunikasi terenkripsi memakai header yang diperluas yang disebut AH (Authentication Header) dan payload yang dienkripsi yang disebut ESP (Encapsulating Security Payload). Pada komunikasi yang memerlukan enkripsi kedua atau salah satu header tersebut ditambahkan.
Fungsi sekuriti yang dipakai pada layer aplikasi, misalnya pada S-HTTP dipakai SSL sebagai metode encripsi, sedangkan pada PGP memakai IDEA sebagai metode encripsinya. Sedangkan manajemen kunci memakai cara tertentu pula. Sebaliknya, pada IPv6 tidak ditetapkan cara tertentu dalam metode encripsi dan manajemen kunci. Sehingga menjadi fleksibel dapat memakai metode manapun. Hal ini dikenal sebagai SA (Security Association).
Fungsi Sekuriti pada IPv6 selain pemakaian pada komunikasi terenkripsi antar sepasang host, dapat pula melakukan komunikasi terenkripsi antar jaringan dengan cara mengenkripsi packet oleh gateway dari 2 jaringan yang melakukan komunikasi tersebut.
Perbaikan utama lain dari IPv6 adalah:
♦ Streamlined header format and flow identification
♦ Expanded addressing capability
♦ More efficient mobility options
♦ Improved support for options/extensions,
Kegunaan perbaikan tersebut dimaksudkan agar dapat merespon pertumbuhan Internet, meningkatkan reliability, maupun kemudahan pemakaian.
Perubahan terbesar pada IPv6 adalah perluasan IP address dari 32 bit pada IPv4 menjadi 128 bit. 128 bit ini adalah ruang address yang kontinyu dengan menghilangkan konsep kelas. Selain itu juga dilakukan perubahan pada cara penulisan IP address. Jika pada IPv4 32 bit dibagi menjadi masing-masing 8 bit yang dipisah kan dengan “.” dan di tuliskan dengan angka desimal, maka pada IPv6, 128 bit tersebut dipisahkan menjadi masing-masing 16 bit yang tiap bagian dipisahkan dengan “:”dan dituliskan dengan hexadesimal. Selain itu diperkenalkan pula struktur bertingkat agar pengelolaan routing menjadi mudah. Pada CIDR (Classless Interdomain Routing) tabel routing diperkecil dengan menggabungkan jadi satu informasi routing dari sebuah organisasi.

souce:

0 comments:

Posting Komentar

 

Tujuan Hidup apa si..

Hidup itu untuk makan, orang makan biar hidup kq mkannya bakso terus ya.. hehe.. pantesan g' gemuk** ya.. mikirin pa ja si?. hmm.. mkirin cew g juga:d mikirin kuliah tu kleleran smua.

Usage Policies

MET NYASAR DI BLOGNYA ORANG YG SUKA CEMBRUT SNDIRI DI WC..:d, BLOG INI DIBUAT ISENG DOANG KQ BUAT QM YG NYASAR DISINI JNGAN LUPA TINGGALIN COMMENT YA..;)